FASE DISAIN
Aktivitas utama dalam Fase Disain
adalah membuat top dan medium
level dari disain sistem dan mendokumentasikannya dalam
Spesifikasi Disain. Aktivitas kedua dimulai dengan melakukan
Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test Plan / ATP).
ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk
mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase
penerimaan.
Terdapat dua langkah dalam mendisain sistem software, yaitu :
• Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen secara
fungsional.
• Kedua, hubungkanlah komponen-komponen tersebut.
level dari disain sistem dan mendokumentasikannya dalam
Spesifikasi Disain. Aktivitas kedua dimulai dengan melakukan
Rencana Test Penerimaan (Acceptance Test Plan / ATP).
ATP adalah sebuah dokumen tes yang akan digunakan untuk
mendemonstrasikan seluruh fungsi sistem kepada user pada fase
penerimaan.
Terdapat dua langkah dalam mendisain sistem software, yaitu :
• Pertama, bagilah sistem menjadi beberapa komponen secara
fungsional.
• Kedua, hubungkanlah komponen-komponen tersebut.
DISAIN YANG TERSTRUKTUR (STRUCTURED DESIGN)
Tujuan utama dari disain yang terstruktur adalah memecah sistem
menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk dibangun.
Disain Top Down (Top Down Design)
Disain Top Down dimulai dengan Top Level Design (TLD).
Lihat Gambar 7.1. Top Level Design
Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD dipecah
menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke
level berikutnya, dst.
Dalam kasus ini, dimulai dengan MENU dan mendisainnya sebelum
turun ke INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang
akan diikuti dengan tingkat selanjutnya, jika ada.
Disain Bottom Up (Bottom Up Design)
Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendisain dengan
menggunakan pendekatan dari level bawah / rendah ke level atas.
Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan proses dimana
perlatan pengontrolan hardware pada level terbawah menentukan
bagaimana sistem tersebut disatukan (integrasi sistem).
menjadi bagian yang lebih kecil, teratur dan mudah untuk dibangun.
Disain Top Down (Top Down Design)
Disain Top Down dimulai dengan Top Level Design (TLD).
Lihat Gambar 7.1. Top Level Design
Masing-masing komponen utama atau kotak dalam TLD dipecah
menjadi sub-bagian dimulai dengan level teratas, kemudian turun ke
level berikutnya, dst.
Dalam kasus ini, dimulai dengan MENU dan mendisainnya sebelum
turun ke INQUIRY, UPDATE, dan REPORT GENERATION, yang
akan diikuti dengan tingkat selanjutnya, jika ada.
Disain Bottom Up (Bottom Up Design)
Pada kasus tertentu mungkin akan lebih mudah mendisain dengan
menggunakan pendekatan dari level bawah / rendah ke level atas.
Hal ini sering ditemui pada kasus sistem pengontrolan proses dimana
perlatan pengontrolan hardware pada level terbawah menentukan
bagaimana sistem tersebut disatukan (integrasi sistem).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar